Oleh : Gusmardiani, S.Pd., M.Pd
Guru SMP Negeri 1 Painan
Gusmardiani, S.Pd., M.Pd |
Bak pepatah urang Minang “Duduak surang basampik - sampik, duduak basamo balapang -lapang” artinya banyak hal yang bisa kita lakukan apabila kita berkumpul bersama. Saling berbagi dan saling mengisi. Hal ini dirasakan oleh guru – guru SMP/ MTS 10 mata pelajaran se - kabupaten pesisir selatan dalam mengikuti workshop pengurus MGMP dalam rangka peningkatan profesionalisme guru disekolah yang diadakan di Hotel Adi Karya Painan 2 minggu yang lalu.
Pada kegiatan tersebut guru – guru melakukan berbagai kegiatan yang sangat diperlukan dan dibutuhkan dalam menjalankan tugas sebagai pendidik. kedepannya guru- guru harus mampu merancang prangkat pembelajaran yang inovative,effective, menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Berdasarkan permen 41, tentang standar proses, yang mana 4 kegiatan yang harus dilaksanakan oleh seorang guru, yaitu : merencanakankan proses pembelajaran, melakukan, menilai dan mengawasi proses pembelajaran. Keempat kegiatan ini merupakan satu paket kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dan benar – benar harus dilakukan oleh guru untuk mencapai kompetensi lulusan.
Pada proses perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru adalah membuat silabus dan RPP sesuai dengan prinsip pembuatan RPP itu sendiri. Kalau lah guru duduk bersama, mendiskusikan serta membuat prangkat pembelajaran yang baik sebelum masuk ke dalam kelas, yakin kita KKM yang telah ditentukan dapat tercapai.
KepalaDinas Pendidikan Pesisir selatan Drs. Rusma Yulanwar, S. Pd dalam sambutannya menyampaikan” sepanjang pantauan kami di lapangan masih banyak guru di pesisir selatan yang belum melaksanakan tugas sebagaimana mestinya”. RPP yang dibuat baru sebatas pelengkap administrasi saja. Degan bahasa guyon bliau mengatakan bahwa, guru – guru di pessel masih banyak yang perlu di cas ( ( perlu penyegaran dibidang pembelajaran ). Ya diberikan semacam pelatihan – pelatihan untuk merefres kembali ilmu pengetahuannya serta mendapatkan pembaharuan sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.
Disamping itu Kepala Dinas juga menyinggung tentang LKS yang digunakan guru didalam kelas. Bliau berharap bagaimana guru – guru dipesisir selatan melalui wadah MGMP mampu merancang LKS untuk setiap mata pelajaran. Jadi LKSyang akan beredar di Pesisir Selatan memang hasil gubahan guru – guru bidang study. LKS yang baik adalah LKS yang berisikan kegiatan pembelajaran sesuai dengan penyebaran SK dan KD serta berdasarkan kontex daerah. Sehingga lewat LKS para siswa di pesisir selatan mengenal daerah dan budayanya. Tidak hanya LKS yang dibuat sekedar latihan pengisi waktu luang saja. Guru professional akan memikirkan dan akan menuangkan ide- ide cemerlangnya secara secara professional kedalam LKS. Besar harapan beliau agar semua ini dapat terwujud pada awal semester baru, 2011 / 2012. Dinas Pendidikan akan membantu dalam pelaksanaan pembuatan LKS tersebut
Empat hari kegiatan berlalu berbagai ilmu pengetahuan di peroleh oleh guru- guru melalui para narasumber yang berasal dari Dinas Pendidikan seperti : pengawas sekolah , Drs. Nusirwan. Degan materi kajian Evaluasi dan Bahan Ajar. Sementara itu bapak Salim Muhaimin, S.Pd Msi( kasi kurikulum / kesiswaan SMA) menjelaskan dengan rinci tentang pengembagan silabus dan RPP. RPP yang dirancang oleh guru hendaknya sesuai dengan SK dan KD pada standar isi. Selanjutnya pada silabus terdapat kegiatan pembelajaran yang diambil dari indikator pencapaian KD dengan menggunakan kata – kata Operasional ( KKO ). guru harus mahir dalam menggunakan KKO berdasarkan indikator yang ada. Kita sadari kelemahan dan kekurangan kita sebagai guru dilapangan dalam melaksanakan tugas masih belum maksimal, nah sekarang mari kita robah mind set kita. Tidak ada kata terlambat selagi kita punya niat untuk berobah. Korwas sek disdik pessel . Bapak Drs. Erizonal dalam wejangannya menjembatani masalah yang dihadapi guru – guru di pesisir selatan MGMP lah tempat bagi guru – guru disetiap rumpun mata pelajaran menyamakan persepsi dalam membedah SI dan SKL serta merancang model pembelajaran demi sesuatu yang akan dibawa kedalam kelas sebagai tugas pokok guru.
Ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan guru dalam MGMP sehingga sepulang dari MGMP ada hasil dan tugas yang akan dikerjakan dirumah, seperti :
1. Bicarakan permasalahan yang ditemui dilapangan dan cari solusinya
2. Bahas materi yang akan disajikan
3. Rancang strategi pembelajaran
4. Rumuskan instrumen penilaian.
Survey dilapangan menunjukan bahwa banyak guru yang kurang serius dalam mengikuti program MGMP. Hal ini barangkali disebabkan oleh beberapa faktor seperti :
Survey dilapangan menunjukan bahwa banyak guru yang kurang serius dalam mengikuti program MGMP. Hal ini barangkali disebabkan oleh beberapa faktor seperti :
1. Belum menemukan tujuan dari pada MGMP diadakan
2. Kurangnya motivasi dari kepala sekolah untuk mengikuti MGMP
3. Lokasi MGMP yang jauh dari tempat tinggal peserta, sehingga membuat peserta sering terlambat alhasil kehadiran peserta ditiap kali pertemuan selalu berkurang.
Beranjak dari masalah diatas maka perlu di adakan revitalisasi MGMP. Bagai mana MGMP ini hidup kembalidan aktive kembali. Dengan demikian guru – guru bersemangat untuk datangke MGMP. Sehingga tidak ada lagi guru yang bermaksud datang ke MGMP hanya untuk selembar sertivikat.
Namun sebaliknya, melalui MGMP guru saling berpacu, berargumentasi dalam mencari solusi untuk masalah yang dihadapi di dalam kelas. Disamping itu guru – guru selayaknya berusaha menciptakan pembelajaran yang in ovative , creative dan more fun.Sehingga dengan demikian out put yang dihasilkan itu benar – benar berkwalitas. Dan memiliki life skill atau kecakapan hidup untuk bekal dalam meraih kesuksesan.
“ Do for everything, so we can make possible for impossible “
(lakukan, sehingga kita dapat membuat sesuatu dari yang tidak mungkin menjadi mungkin )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar